5 Fakta Timnas Indonesia di Piala AFF: Raja Runner Up-Sepak Bola Gajah

Timnas Indonesia mengalami kekalahan dari Jepang dengan skor 0-4 dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Ada lima fakta menarik terkait kiprah Tim nasional (timnas) Indonesia di turnamen Piala AFF (ASEAN Football Federation) atau dahulu dikenal dengan Piala Tiger.

Piala AFF adalah turnamen sepak bola akbar se-Asia Tenggara yang diselenggarakan dua tahun sekali. Indonesia pun selalu menjadi unggulan di turnamen tersebut.

Berikut lima fakta terkait kiprah timnas Indonesia di gelaran Piala AFF:

Belum Pernah Juara

Meskipun menyandang status unggulan, Tim Garuda faktanya belum pernah sekalipun berada di podium juara. Timnas Indonesia pun dijuluki “Tim Mahkota Tanpa Juara”.

Dari 14 kali keikutsertaan, Timnas Indonesia sepuluh kali berada di posisi empat besar turnamen.  

Paling sering yang menjadi juara adalah Thailand dengan tujuh gelar juara. Diikuti oleh Singapura yang mampu merengkuh empat kali juara, Vietnam 2 gelar juara dan Malaysia satu kali.

Raja Runner Up

Timnas Indonesia menjadi tim yang paling banyak menempati urutan kedua kompetisi dengan enam kali runner up.

Terakhir kali Indonesia berada di posisi kedua saat gelaran Piala AFF 2020 saat menghadapi Thailand. Pada saat itu Skuad Garuda dibantai Tih gajah Putih dengan agregat 6-2 (4-0, 2-2).

Skor Terbesar Indonesia 13-1

Skor terbesar yang pernah dicatatkan oleh timnas Indonesia adalah 13-1 kala berjumpa Filipina di Stadion Gelora Bung Karno pada 23 Desember 2002. Saat itu Piala AFF masih bernama Piala Tiger.

Skuad Garuda saat itu dipimpin oleh Ivan Kolev tampil impresif dan mengemas keunggulan 7-0 pada babak pertama. Kemudian pada babak kedua, Garuda tampil ganas dengan mencetak enam gol tambahan untuk mengunci kemenangan.

Bambang Pamungkas dan Zaenal Arif jadi aktor di balik kemenangan Indonesia lewat empat gol oleh masing-masing pemain. Gol sisanya dicetak oleh Bejo Sugiantoro yang mengemas dua gol, Budi Sudarsono, Imran Nahumarury. Satu gol lagi adalah bunuh diri dari Solomon Licuanan.

Sepak Bola Gajah 1998

Indonesia adalah rival bagi Thailand di ajang AFF. Pertarungan selalu sengit dan penuh emosi. Faktanya Thailand adalah musuh yang paling sering bertemu Indonesia di partai puncak. Tercatat empat kali skuad Garuda menghadapi Thailand di partai puncak.

Tapi tidak pada gelaran Piala Tiger 1998. Kedua tim bermain sepak bola gajah dan tidak sportif. Keduanya seperti tidak berniat menang yang diduga untuk menghindari Vietnam di babak semifinal karena dinilai memiliki permainan yang menakutkan. Padahal yang keluar menjadi juara grup adalah Singapura.

Indonesia dan Thailand sendiri berada di peringkat satu dan dua grup di babak penyisihan dan bertemu di laga puncak penyisihan. Siapapun yang memenangkan pertandingan akan menghadapi Vietnam.

Alhasil kedua tim bermain asal-asalan bahkan pada saat skor akan berakhir 2-2, pemain Indonesia Mursyid Effendi mencetak gol bunuh diri yang terlihat ada unsur kesengajaan pada menit ke-90 yang membuat Indonesia kalah dengan skor 2-3 melawan Thailand.

Mirisnya kedua tim sama-sama gala melaju ke final. Indonesia takluk dari Singapura dengan skor 1-2. Sementara Thailand dihabisi Vietnam dengan skor 0-3.

Tradisi Menurunkan Skuad Muda 

Timnas Indonesia akan menurunkan skuad U-22 pada gelaran Piala AFF 2024 yang berlangsung pada 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. 

Rata-rata skuad Garuda di ajang dua tahunan sekali tersebut 20,9 tahun, di mana Ansawi Mangkualam menjadi pemain tertua dengan usia 25 tahun.

Keputusan untuk menurunkan pemain muda juga dilakukan Shin Tae Yong pada ajang AFF 2022. Pada waktu itu rata-rata skuad Timnas sekitar 20-22 tahun. 

Hasil baik pada waktu itu didapatkan oleh timnas Indonesia yang mampu melangkah ke babak Semifinal. Indonesia kemudian dikandaskan oleh Vietnam dengan agregat 2-0. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*