Jumlah investor PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tembus lebih dari setengah juta per Juni 2024. Hal ini menunjukkan bahwa BRI sebagai perusahaan dengan pemegang saham terbanyak se-Indonesia.
Melansir dari RTI Business, pemegang saham bank pelat merah itu kini tembus 545.545 per 30 Juni 2024. Jumlah itu terus bertambah sejak Februari 2024.
Jumlah itu telah bertambah 27.691 investor dari Mei 2024. Sedangkan pada Mei, telah bertambah 70.042 investor dari bulan April yang sebanyak 447.812 investor BBRI. Sementara pada Maret, jumlah investor BBRI sebanyak 349.827. Pertambahan investor dari Maret ke April sebanyak 97.985 investor BBRI. Tercatat pada Februari, jumlah investor saham BBRI sebanyak 333.291, dan telah bertambah 16.536 ke bulan selanjutnya.
Investor BBRI telah mengalami pertambahan yang signifikan, tercermin dari akhir tahun lalu sebanyak 331.957 investor. Artinya, sepanjang tahun ini, investor BBRI bertambah 213.588 atau sekitar 64,34% jika dibandingkan posisi akhir tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya pun, BBRI memiliki jumlah investor meninggalkan emiten lainnya dengan investor baik domestik maupun luar negeri yang besar.
BBRI menjadi emiten “sejuta umat” mengalahkan PT Bank Central Asia (BBCA), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
Jumlah pemegang saham 10 emiten tersebut menembus 2,614 juta atau 20,2% dari total investor di bursa saham RI, baik institusi atau individual yang berjumlah 12,94 juta perMei 2024.
BBRI menjadi saham primadona masyarakat Indonesia karena tak lepas dengan performa yang apik setiap tahunnya.
Bahkan pada semester I-2024, BBRI telah berhasil mencetak laba bersih Rp29,9 triliun.
Pencapaian positif BRI ditopang pendapatan bunga bersih sebesar Rp69,93 triliun, naik 6,7% year on year/yoy dari setahun sebelumnya Rp65,54 triliun, penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp1.336,78 triliun, tumbuh 11,2% yoy pada periode Juni 2024 dengan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tercatat sebesar Rp1.095,64 triliun, atau menyumbang komposisi sebesar 81,95%.
Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah ataunon-performing loan(NPL)grosssebesar 3,21% dan NPL net sebesar 0,86% per Juni 2024. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 211,60%.
Pada penghimpunan dana, BRI berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.389,66 triliun, tumbuh 11,41% yoy. Dengan komposisi dana murah atau current account savings account (CASA) sebesar 63,17%.
Dengan begitu, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI sebesar 86,59% per enam bulan pertama tahun ini.
Aset BRI pun tercatat melonjak 9,54% yoy menjadi Rp 1.977,37 triliun pada semester I-2024.
Selain itu, BRI juga rutin membagikan dividen setiap tahunnya dengan dividend yield yang cukup menarik disertai dengan harga sahamnya yang cukup bersahabat bagi berbagai lapisan masyarakat.