IKN Susah Air Bersih, Kemenkeu Bakal Gandeng Swasta

Foto: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat kesiapan infrastruktur untuk Upacara Bendera HUT ke-79 Kemerdekaan RI di IKN. (Dok. PUPR)

Kurangnya pasokan air bersih di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) sempat menjadi isu hangat beberapa waktu lalu. Pemerintah pun terus mengupayakan berbagai solusi untuk persoalan ini.

Pemerintah sebagai penyedia infrastruktur pun memegang peran penting. Selain melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah pun membuka peluang pembiayaan lain bagi proyek infrastruktur air.

Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI Brahmantio Isdijoso mengatakan, pihaknya terus mendorong pembiayaan kreatif, salah satunya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha.

Meski demikian, saat ini, belum ada proyek KPBU untuk penyediaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di IKN. Pasalnya, saat ini proyek air bersih masih ditangani penuh oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR).

“Sementara ini masih ditangani kementerian pupr. Jadi belum sampai ke KPBU,” ungkap Brahmantio saat ditemui usai menghadiri Press Tour Kemenkeu, di Semarang, Jumat, (19/7/2024).

Meski demikian, Brahmantio mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan bila nanti skema KPBU dibutuhkan untuk proyek air di IKN.

“Mungkin nanti lihat di lapangan, ya” pungkasnya.

Diketahui, saat ini DJPPR Kemenkeu telah mengantongi tiga proyek KPBU SPAM dengan nilai fasilitas Project Development facility (PDF) sebesar Rp146,7 miliar. Dari total tersebut, investasi swasta berkontribusi sebesar Rp3,8 triliun.

Terpantau, ketiga proyek di pipeline tersebut belum ada yang mencakup wilayah IKN. Mereka terbagi ke Proyek KPBU SPAM Regional Jatigede, Proyek KPBU Kabupaten Kabanjahe, dan Proyek KPBU SPAM Kota Denpasar.

Sebelumnya, muncul kabar bahwa beberapa orang yang menetap di IKN sempat kesulitan mengakses air bersih. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun mengaku resapan air tanah di IKN kurang bagus.

“Iya kurang bagus. Batuan yang berpori seperti batu pasir tidak ada sebagai penyerap air,” ungkap Peneliti Geologi dan Limnologi BRIN Nia, dikutip dari CNN Indonesia.com.

Kondisi ini pun diaminkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan bahwa IKN tengah dalam proses kesiapan air bersih dan listrik.

“Kemudian juga airnya juga dalam proses disiapkan, listriknya juga sebentar lagi masuk. Listriknya sudah ada, tapi untuk masuk ke ruang-ruang yang ada kan perlu waktu,” jelas Jokowi, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*