Awal Pekan Investor Happy, IHSG Terbang & Balik ke Level 7.300

Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup sumringah pada perdagangan Senin (25/11/2024), di tengah banyaknya rilis data dan agenda di dalam negeri maupun global pada pekan ini.

IHSG ditutup melejit 1,65% ke posisi 7.314,11. IHSG pun berhasil kembali ke level psikologis 7.300, setelah beberapa hari terakhir bergerak di level psikologis 7.100-7.200.

Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 17,8 triliun dengan melibatkan 35,2 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 299 saham menguat, 291 saham melemah, dan 200 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor keuangan menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini yakni mencapai 1,49%. Selain keuangan, sektor industri dan energi juga menopang IHSG lebih dari 1%, tepatnya masing-masing 1,28% dan 1,11%.

Sejalan dengan sektor-sektor di atas, beberapa saham turut menjadi penopang IHSG, di mana secara mayoritas merupakan saham perbankan raksasa yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencapai 31,8 indeks poin, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 23,2 indeks poin, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sebesar 13,2 indeks poin.

Selain itu, ada pula dua emiten konglomerasi Prajogo Pangestu yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang juga menopang IHSG masing-masing sebesar 23,5 dan 8,7 indeks poin.

IHSG berhasil melesat di tengah minimnya sentimen pasar global pada hari ini. Namun di pekan ini, sejatinya banyak sentimen pasar mulai dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang akan digelar pada Rabu mendatang, Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), hingga rilis data inflasi personal Amerika Serikat (AS).

Dari dalam negeri, sentimen Pilkada Serentak 2024 dan PTBI akan menjadi perhatian pasar pada pekan ini.

Untuk Pilkada Serentak 2024, akan digelar di 545 daerah dengan rincian 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota di Indonesia. Pilkada serentak pertama dalam sejarah ini akan menjadi persaingan partai politik dan tokoh-tokoh yang maju.

Perkembangan di Pilkada ini menjadi penting karena menjadi barometer kekuatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di beberapa daerah.

Dua hari setelah Pilkada Serentak 2024 atau Jumat mendatang, akan diselenggarakan PTBI yang merupakan puncak high level event (HLE) Bank Indonesia (BI) yang telah diselenggarakan secara rutin sejak tahun 1969.

Agenda utama PTBI adalah penyampaian pandangan BI mengenai kondisi perekonomian nasional, tantangan yang dihadapi dan arah kebijakan Bank Indonesia ke depan, serta penyampaian arahan Presiden RI mengenai kebijakan Pemerintah ke depan.

Pandangan dan arahan tersebut sangat ditunggu oleh para pemangku kepentingan dan akan menjadi referensi, khususnya bagi pelaku industri, investor dan kalangan dunia usaha dalam menentukan berbagai kebijakan maupun keputusan bisnis ke depan.

Dari global, terutama di AS, ada dua sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan pasar keuangan global yakni rilis data inflasi personal consumption expenditure (PCE) dan FOMC minutes.

Pada Rabu mendatang, inflasi PCE AS periode Oktober 2024 akan dirilis. Pada periode sebelumnya, inflasi di AS meningkat 2,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2024, turun dibandingkan dengan kenaikan 2,3% yang direvisi naik pada bulan Agustus dan sesuai dengan perkiraan.

Sementara itu, inflasi inti PCE AS meningkat 2,7% secara tahunan (yoy) pada September 2024, sama seperti pada periode Agustus 2024, tetapi di atas perkiraan sebesar 2,6%.

Di hari yang sama juga, terdapat risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS yang juga akan dicermati pelaku pasar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*