IHSG ditutup melemah pada perdagangan Rabu (23/10/2024), seiring dengan kabar genting yang datang dari global serta menjelang pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan ‘anak buah’ nya pada esok hari (24/10/2024).
IHSG terpuruk hingga 0,02% ke level 7.787,57, namun tetap bertahan di atas batas psikologis 7.700 hingga akhir sesi perdagangan hari ini (23/10/2024). Sepanjang hari, IHSG bergerak di kisaran 7.761,25 hingga 7.788,98.
Hari ini, volume perdagangan tercatat lebih dari 33,9 miliar lembar saham dengan frekuensi transaksi melampaui 1,37 juta kali. Nilai total transaksi mencapai Rp 14,24 triliun.
Sebanyak 243 saham mencatatkan penguatan, sementara 323 saham melemah, dan 2128 saham stagnan.
Tujuh sektor masih mengakhiri perdagangan di zona merah, dengan sektor Real Estate alami tekanan paling dalam sebesar 2,08%, disusul oleh sektor Utility yang minus 1,21%, dan sektor energi melemah 1,07%. Selain itu, sektor Basic Materials tertekan hingga 0,55%, sektor Consumer Cyclicals turun 0,51%, technology 0,25%, serta Healthcare turun tipis 0,18%.
Di sisi lain, tiga sektor berhasil mencatat kenaikan, yaitu sektor Industrials yang mengalami kenaikan paling tinggi sebesar 1,21%, dilanjutkan sektor Consumer Non-yclicals yang melemah 0,86%, serta Financials yang menguat tipis 0,36%
Sementara itu, dari sisi konstituen, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. menjadi beban utama IHSG hari ini sebanyak 8,02 indek poin dan emiten energi, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dengan beban sebesar 5,81 poin, serta emiten perbankan, Pt Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar 4,34 indeks poin.
Lebih jauh, IHSG ditutup di zona merah tertekan oleh sentimen proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan Bank Dunia hanya sebesar 5,0% untuk tahun ini dan 5,1% tahun depan.
Bahkan (International Monetary Fund / IMF) masih mempertahankan proyeksi ekonomi Indonesia di level 5,1% hingga tahun 2029.
Laporan World Economic Outlook Oktober 2024 dari IMF menunjukkan jika ekonomi dunia masih diliputi ketidakpastian meskipun inflasi sudah jauh melandai.
“Pasar masih menunggu arah kebijakan ekonomi yang akan diambil pemerintahan baru, terutama program 100 hari kerja yang akan disampaikan Presiden Prabowo kepada para menterinya dalam pertemuan selama 3 hari di Akmil Magelang,” menurut laporan tersebut.
Dari sisi data moneter, Bank Indonesia melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2024 mencapai Rp9.044,9 triliun atau tumbuh 7,2% year-on-year (yoy), sedikit melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 7,3%.
Sementara penyaluran kredit tumbuh 10,4% (yoy), juga melambat dari Agustus yang mencapai 10,9% (yoy).
Pelemahan IHSG juga sejalan dengan ketidakpastian ekonomi global yang masih berlanjut, meski IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia stabil di level 3,2% untuk tahun 2024 dan 2025, dengan ekspektasi inflasi global mencapai 3,5% pada akhir 2025.
Sementara itu, ekonomi Amerika Serikat direvisi naik menjadi 2,8% tahun ini dan 2,2% untuk tahun 2025.