X Tiba-Tiba Tutup Operasional, Gara-Gara Ini

Foto: Tangkapan layar halaman resmi Twitter dengan “X” pada gambar profil terlihat pada 23 Juli 2023. (via REUTERS/SOCIAL MEDIA WEBSITE)

Platform media sosial X mengatakan bahwa mereka akan menutup operasinya di Brasil. Hal ini imbas adanya perintah penyensoran oleh hakim Brasil, Alexandre de Moraes, Minggu (18/8/2024).

Langkah tersebut merupakan puncak nyata dari pertarungan hukum yang berkelanjutan antara Moraes, yang mengatakan bahwa ia berusaha melawan penyebaran disinformasi daring, dan Elon Musk yakni pemilik X.

Pada hari Sabtu, X mengklaim Moraes secara diam-diam mengancam salah satu perwakilan hukum perusahaan di Brazil dengan penangkapan jika tidak mematuhi perintah hukum untuk menghapus beberapa konten dari platformnya.

Melansir Reuters, raksasa media sosial itu menerbitkan gambar dokumen yang diduga ditandatangani oleh Moraes yang mengatakan denda harian sebesar 20.000 actual (Rp 57 juta) dan keputusan penangkapan akan dijatuhkan terhadap perwakilan X, Rachel Nova Conceicao, jika platform tersebut tidak sepenuhnya mematuhi perintah Moraes.

“Untuk melindungi keselamatan staf kami, kami telah membuat keputusan untuk menutup operasi kami di Brasil, berlaku segera,” demikian kata X.

Mahkamah Agung Brasil, tempat Moraes berkantor, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak akan berbicara mengenai masalah tersebut dan tidak akan mengonfirmasi atau menyangkal keaslian dokumen yang dibagikan oleh X.

Kendati demikian, layanan X tetap tersedia bagi masyarakat Brasil, kata platform tersebut pada hari Sabtu waktu setempat.

Awal tahun ini, Moraes memerintahkan X untuk memblokir akun-akun tertentu yang dituduh menyebarkan berita palsu dan pesan kebencian, termasuk beberapa milik pendukung mantan Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro.

Moraes membuka penyelidikan awal tahun ini terhadap miliarder tersebut setelah Musk mengatakan dia akan mengaktifkan kembali akun di X yang telah diperintahkan diblokir oleh hakim.

Musk menyebut keputusan Moraes mengenai X “inkonstitusional.” Setelah tantangan Musk, perwakilan X malah berbalik arah dan memberi tahu Mahkamah Agung Brasil bahwa raksasa media sosial itu akan mematuhi putusan hukum.

Pengacara yang mewakili X di Brasil pada bulan April mengatakan kepada Mahkamah Agung bahwa “kesalahan operasional” telah memungkinkan pengguna yang diperintahkan diblokir untuk tetap aktif di platform tersebut, setelah Moraes meminta X untuk menjelaskan mengapa mereka diduga tidak sepenuhnya mematuhi keputusannya.

Dalam posting-an terbaru Musk di X, menyebut bahwa hal ini adalah penghinaan terhadap keadilan. Serta perusahaan tidak dapat menyetujui tuntutan sensor rahasia dan penyerahan informasi pribadi dari hakim.

kera4d

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*