Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa ada sumber minyak dan gas bumi ‘raksasa’ di wilayah timur Indonesia khususnya di wilayah Papua.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid mengatakan potensi migas raksasa di Papua yakni di Warim tersebut tidak mudah untuk dieksplorasi maupun dieksploitasi. Hal itu lantaran terdapat tantangan yang menghadang mulai dari tantangan geografi hingga tantangan keamanan situasi.
“Tetapi, tantangannya lokasi itu tidak sembarangan orang bisa mau ke sana. Asli itu. Di samping tantangan geografi, cuaca, dan sebagainya, juga tantangan situasi keamanan,” ucap Wafid saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Wafid menilai, harus ada jalan keluar dari tantangan yang dihadapi untuk bisa mengeksplorasi potensi migas di Warim. “Mestinya harus ada semacam backup, ya. Masa sih, itu kita punya potensi yang mestinya bisa dilihat,” tegasnya.
Namun, jika melihat potensinya, Wafid mengatakan potensi migas di Warim sangat besar. “Yakin. Kami yakin. Ada keterusan formasi yang ada di Papua. Di satu formasi besar,” tambahnya.
Hingga akhir tahun ini, lanjut Wafid, pihaknya sudah melakukan diskusi dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM hingga FGD dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
“Sebenarnya kami sudah diskusi. Sebenarnya kami, badan geologi, sudah sering FGD dengan SKK Migas, dengan Dirjen Migas untuk membuat eksekusi terhadap eksplorasi di sana,” tandasnya.
Sebelumnya, Koordinator Pokja Pengembangan Wilayah Kerja (WK) Migas Konvensional Maruf Affandi mengatakan, area Warim saat ini telah dibagi menjadi dua wilayah kerja yakni Akimeugah 1 dan Akimeugah 2. Adapun kedua WK tersebut saat ini masih dalam proses untuk dilelang.
Menurut dia, selain mempunyai potensi yang cukup besar, namun terdapat tantangan dalam pengembangan Warim, seperti letaknya yang mempunyai medan cukup sulit.
“Kendala di sana medan, tapi dari sisi sumber daya kita evaluasi masih cukup menjanjikan masing-masing sekitar 10 miliar (barel) minyak ekuivalen. Menantang tapi juga memiliki potensi,” ungkapnya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Adapun potensi minyak yang berada di area Warim diperkirakan mencapai 20 miliar barel per hari.