Perusahaan yang memproduksi smartphone dan memiliki lisensi merek Nokia, HMD baru-baru ini meluncurkan ponsel edisi Barbie, Rabu (28/8).
Ponsel tersebut merupakan hasil kerja sama HMD dengan Barbie (lewat perusahaan pembuat mainan Mattel). Uniknya, ponsel berwarna pink cerah itu memiliki mekanisme flip phone (ponsel lipat) ala retro.
Melansir CNBC International, HMD Barbie Phone dapat dibuka dan ditutup serta memiliki logo Barbie yang mencolok di bagian belakang. Ini tentunya mengingatkan kita pada koleksi Barbie yang ikonik.
Ponsel ini dijual di Inggris mulai Rabu dengan harga eceran £99 atau sekitar Rp 2 juta. Sementara itu peluncuran di AS akan direncanakan segera.
Tidak seperti ponsel pintar yang terhubung internet, ponsel ini memungkinkan pengguna hanya untuk melakukan panggilan telepon dan mengirim pesan teks saja.
Ponsel Barbie diluncurkan untuk memanfaatkan tren di kalangan konsumen Gen Z yang menggunakan ‘ponsel bodoh’ yang tidak memiliki internet dan hanya menawarkan fitur teks, panggilan, dan kamera dasar.
Konsep detoksifikasi digital makin populer selama beberapa tahun terakhir karena konsumen berupaya membatasi efek berbahaya dari media sosial dalam kehidupan sehari-hari mereka.
“Di dunia digital kita yang serba cepat, sering kali terasa seperti perbincangan daring tak pernah berakhir,” kata Lars Silberbauer, kepala pemasaran HMD, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (28/8).
“Ponsel ini mendorong kita untuk meninggalkan ponsel pintar saat kita ingin mengurangi scrolling, dengan bantuan ikon budaya sejati, Barbie,” tambahnya.
Ponsel Barbie ini dilengkapi dengan layar utama 2,8 inci dan layar cover 1,77 inci. Performanya didukung chipset Unisoc T107 dengan RAM 64MB dan penyimpanan internal 128MB, yang bisa di-upgrade sampai 32GB menggunakan slot microSD.
Ada pula kamera VGA (0.3MP), Bluetooth 5, jack headphone, serta port USB-C untuk kebutuhan charging dan transfer data.
Perangkat ini juga akan dijual dengan sampul Barbie berwarna merah muda menyala, serta dua sampul belakang yang dapat diganti, termasuk satu dengan pusaran warna-warni dan satu lagi dengan desain hati yang playful. Ponsel ini juga dilengkapi dengan stiker bertema Barbie dan tali ponsel bermanik-manik pastel.
HMD dan Mattel berharap untuk memanfaatkan kehebohan yang beredar di seputar waralaba Barbie tahun lalu setelah film Barbie tahun 2023.
Film laris yang dibintangi oleh Margot Robbie, Ryan Gosling, dan Will Ferrell ini meraup US$1,4 miliar di box office, menjadikannya film terlaris tahun 2023.
Bagi sebagian orang, mungkin ada kesan bahwa peluncuran ponsel ini agak terlambat setelah film tersebut dirilis Juli lalu.
Meskipun peluncuran ponsel ini terjadi lebih dari setahun setelah film tersebut dirilis, firma riset CCS Insight memperkirakan penjualan ponsel Barbie akan menjanjikan. Diperkirakan HMD akan menjual 400.000 unit ponsel Barbie di Inggris tahun ini.
“Ponsel Barbie memanfaatkan tren detoks digital terkini dengan desain yang menyenangkan yang dapat menarik banyak orang,” kata Ben Wood, kepala analis CCS Insight, dalam komentar melalui email.
“Saya kira cukup banyak orang yang akan tergoda untuk membelinya sebagai hiburan, tetapi pada kenyataannya, semua orang sangat bergantung pada ponsel pintar mereka sehingga apa pun yang lebih dari sekadar detoksifikasi akan terasa berlebihan,” paparnya.
HMD telah memegang hak untuk menjual produk ponsel bermerek Nokia sejak 2016 setelah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi merek ponsel Nokia dari Microsoft pada 2016 dengan pemasok industri elektronik Foxconn Technology.
Perusahaan yang saat itu dikenal sebagai HMD Global, berganti nama awal tahun ini menjadi Human Mobile Devices. Nokia memperoleh pembayaran royalti atas penjualan perangkat dengan mereknya oleh HMD.