Presiden terpilih Prabowo Subianto mau membentuk Kabinet Zaken sebagai orang-orang yang menjadi pembantunya. Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
“Pak Prabowo ingin pemerintahan yang dipimpinnya nanti adalah zaken kabinet, di mana orang-orang yang duduk di kementerian benar-benar ahli,” kata Ahmad dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (15/9/2024).
Dari jurnal Menapaki Konstitusional Menuju Zaken Kabinet: Ikhtiar Mewujudkan Pemerintah Berkualitas Konstitusi, zaken kabinet sendiri merupakan kabinet ahli yang diisi profesional dan ahli sesuai bidangnya. Kabinet yang disebut juga business cabinet pernah diterapkan pada Kabinet Natsir tanggal 6 September 1960.
Salah satunya adalah Sjafruddin Prawiranegara mengisi pos Menteri Keuangan, sedangkan Soemitro Djojohadikusumo sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian.
Natsir yang kala itu kader Masyumi tak memasukkan PNI dalam kabinetnya. Padahal kursi partai tersebut jadi terbesar kedua dalam parlemen.
Kabinetnya diisi oleh partai-partai kecil PSI, PSII, PIR, Parindra, Partai Katolik, dan Fraksi Demokrasi. Kader PNI Wilopo juga dilaporkan ingin membentuk hal serupa dengan mengajak PSI, PSII, Parkindo, Parindra, Masyumi, Partai Katolik dan Partai Buruh.
Sementara itu, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan kabinet Prabowo nanti akan lebih banyak berasal dari kalangan profesional. Sebaliknya menteri dari partai politik cukup sedikit.
Dia juga mengatakan Prabowo akan menyelesaikan komposisi kabinetnya sebelum dilantik menjadi presiden. Pelantikan direncanakan akan dilakukan pada 20 Oktober 2024 mendatang.
“Mungkin nomenklatur maupun orang itu baru akan final H-7 atau H-5 atau kali mungkin begitu,” kata Dasco.