Skandal kini menggegerkan konglomerat internet Korea Selatan (Korsel). Miliarder pendiri Kakao ditangkap Selasa (23/7/2024) pagi.
Pengadilan Seoul menyebut ada manipulasi yang dilakukan pada harga saham selama akuisisi perusahaan besar K-pop SM Entertainment. Sosok pendiri yang ditangkap itu adalah Kim Beom-su.
Mengutip AFP, ia berisiko melarikan diri dan menghancurkan barang bukti. “Pihak berwenang juga telah menginterogasi eksekutif Kakao lainnya,” kata jaksa.
Kim sendiri sempat melakukan pertemuan darurat kelompok Kakao minggu lalu. Ia menyayangkan situasi yang terjadi.
“Saya yakin faktanya akan terungkap pada akhirnya karena saya tidak pernah memerintahkan atau menoleransi aktivitas ilegal apa pun,” kata Kim, menurut siaran pers yang dikirimkan perusahaan tersebut.
Para ahli mengatakan penahanan bisa menimbulkan masalah ke perusahaan. Grup akan berisiko karena tak ada pemimpin di Kakao.
“Inovasi berbasis AI Kakao kemungkinan akan menemui kesulitan karena ketidakhadiran pimpinan perusahaan, dan grup tersebut harus memfokuskan upayanya untuk menghilangkan risiko total dan risiko yudisial,” kata profesor hukum di South Universitas Gachon Korea, Choi Kyoung-jin.
“Risiko grup karena ketidakhadiran pemimpin di Kakao mungkin akan berlanjut dalam jangka waktu yang cukup lama,” tambahnya.
“Kakao perlu mengatur ulang tata kelolanya.”
Kakao sendiri didirikan tahun 2010. Perusahaan berkembang menjadi kerajaan yang luas dan memiliki banyak bisnis, mulai dari bank online besar hingga aplikasi pemanggil taksi terbesar di Korsel lalu aplikasi perbincangan KakaoTalk.
Sementara SM Entertainment merupakan perusahaan dengan portofolio hiburan yang luas, mencakup label musik dan manajemen bakat. Di bursa Korea, ini tercatat di bursa dengan 39,87% saham pengendali.
Dalam kasus ini, jaksa menuduh Kakao membeli saham SM senilai 240 miliar won (Rp 2,8 triliun) sebanyak 553 kali pada bulan Februari 2023 dengan harga yang melambung “dalam upaya yang disengaja” untuk menggagalkan tawaran pengambilalihan oleh HYBE. Perusahaan HYBE adalah agensi artis dan penyanyi Korsel, di mana grup K-pop BTS bernaung.
HYBE awalnya telah membeli 14,8% saham dari pendiri SM, Lee Soo-man, dan mengusulkan membeli lebih banyak saham dengan harga masing-masing 120.000 won. Namun membatalkan usahanya setelah harga saham SM melonjak.