Teka-Teki Emas 57 Ton Milik Soekarno di Swiss Akhirnya Terungkap

Menjadi legenda urban bahwa Presiden Pertama Indonesia, Soekarno memiliki emas batangan seberat 57 ton yang tersimpan di Bank Swiss. Kabar ini sempat geger di masa lalu bahkan sampai sekarang.

Konon kabarnya, seluruh emas tersebut dipinjam Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy pada 1963 untuk pembangunan Paman Sam.

Lantas seperti apa fakta sesungguhnya?

Jika mengacu pada data-data sejarah, tampaknya Soekarno tidak memiliki harta sebanyak itu. Fakta sejarah memaparkan bahwa selama menjadi Presiden Soekarno hidup kesulitan. Hal ini diungkap oleh Soekarno sendiri dalam wawancaranya kepada jurnalis AS, Cindy Adams.

Soekarno menyebut kalau gajinya selama jadi presiden hanya US$ 220. Dia pun tidak memiliki rumah dan tanah. Karenanya, wajar apabila dia hidup dari istana ke istana yang dimiliki negara.

Bahkan, tutur Soekarno, dia pernah dibelikan piyama oleh duta besar saat kunjungan ke luar negeri. Duta besar itu merasa kasihan karena Sukarno memakai baju tidur yang sudah robek.

“Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?” kata Sukarno kepada Cindy Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1964).

Masih mengutip wawancara dengan Cindy Adams, saking miskinnya, Soekarno bahkan pernah hampir diberi gedung secara patungan oleh rakyat. Namun, dia menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.

Putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra, membenarkan pernyataan ayahnya itu. Dalam kolom opini di Media Indonesia yang diterbitkan 26 September 2020, Guntur menyebut jika Soekarno, sejak sebelum sampai jadi presiden, kantongnya selalu tipis.

Ia juga menyebut tak heran kalau ayahnya kerap meminjam uang kepada sahabatnya sejak zaman pergerakan, salah satunya Agoes Moesin Dasaad.

“Sebagai presiden, Bung Karno adalah presiden yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak punya tanah, tidak punya rumah, apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan orang selama ini,” kata Guntur.

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah rumor harta segunung Sukarno. Lewat tulisan Kuasa dan Negara (1983), Ong mematahkan cerita itu dan memberi fakta sejarah sesungguhnya. Salah satunya terkait cerita Soekarno mewarisi kekayaan kerajaan Mataram Islam.

Kata Ong, tidak mungkin ada seseorang mewarisi harta dari kerajaan kuno. Apalagi mewariskan batangan emas. Masalahnya, harta kerajaan kuno tidak sebesar yang dibayangkan. Apalagi saat itu, Mataram Islam disebut masih punya utang kepada VOC.

Ong juga menyebut kalau kisah harta Soekarno sebenarnya bisa dipatahkan dengan argumen sederhana: jika punya emas, seharusnya Soekarno tidak melarat hingga akhir hayatnya. Ini artinya cerita harta karun emas batangan presiden pertama Indonesia yang selama ini dipercaya tidak benar.

Beda Nasib PMI Manufaktur: RI Ambruk, Thailand Terbang

Laju manufaktur negara Asia Tenggara (ASEAN) mayoritas turun. Aktivitas manufaktur Indonesia bahkan tekoreksi Juli lalu. 

Untuk diketahui, PMI manufaktur menggambarkan aktivitas industri pada sebuah negara. Bila aktivitas manufaktur masih kencang maka itu bisa menjadi pertanda jika permintaan masih tinggi sehingga ekonomi cerah.

Data PMI kerap digunakan untuk memahami ke mana arah ekonomi dan pasar serta mengungkap peluang ke depan. Oleh karena itu, negara dengan PMI Manufaktur lebih dari 50 dianggap memiliki industri/manufaktur yang berjalan dengan baik.

Sementara jika nilai PMI Manufaktur kurang dari 50, maka aktivitas manufaktur sedang tidak baik atau dalam kategori kontraksi.

Berdasarkan S&P Global per Juni 2024, negara-negara di ASEAN cenderung mengalami ekspansi dengan nilai PMI Manufaktur di atas 50, kecuali Malaysia di angka 49,9.

Sedangkan pada Juli 2024, PMI Manufaktur ASEAN terpantau sedikit mengalami penurunan kendati masih di teritori ekspansif.

Tercatat PMI Manufaktur ASEAN berada di angka 51,6 pada Juli 2024 atau lebih rendah dibandingkan Juni 2024 yakni sebesar 51,7.

Berikut PMI Manufaktur ASEAN dan negara maju lainnya:

Sedangkan PMI Manufaktur untuk Juli 2024 terpantau beberapa negara mengalami penurunan bahkan ke level kontraksi, namun beberapa negara lainnya masih berada di zona ekspansif.

Vietnam, Thailand, dan Filipina merupakan negara yang masih terbilang cukup baik dengan angka PMI Manufaktur di atas 50. Namun berbeda halnya dengan Myanmar, Malaysia, dan Indonesia yang menurun bahkan masuk ke teritori kontraksi.

PMI Manufaktur Thailand berlari kencang dari 51,7 pada Juni 2024 menjadi 42,8 pada Juli 2024 sementara PMI Vietnam tidak berubah tetapi masih dalam fase ekspansif. 

PMI Thailand yang berada di 52,8 adalah yang tertinggi dalam 13 bulan. Lonjakan PMI ditopang oleh pesanan baru yang masuk meningkat untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun. Produsen juga meningkatkan aktivitas pembelian dengan laju yang lebih cepat dan terus memperluas tenaga kerja mereka.

Produksi meningkat secara moderat pada Juli karena sektor manufaktur ASEAN melanjutkan urutan ekspansi yang dimulai pada Oktober 2021. Penerimaan bisnis baru meningkat secara solid, dengan laju tercepat sejak April 2023. Namun, pesanan ekspor baru terus menurun, memperpanjang urutan kontraksi yang ada menjadi 26 bulan.

Para produsen ASEAN melaporkan kenaikan jumlah tenaga kerja untuk bulan kedua berturut-turut, dengan laju penciptaan pekerjaan tidak berubah dari Juni. Peningkatan fraksional ini sejalan dengan meningkatnya jumlah bisnis yang outstanding.

Ekonom di S&P Global Market Intelligence, Maryam Baluch mengatakan bahwa pertumbuhan yang terlihat di sektor manufaktur ASEAN pada paruh pertama tahun ini berlanjut saat memasuki paruh kedua tahun 2024.

“Kondisi permintaan terus menguat, dengan pertumbuhan pesanan baru meningkat ke level tertinggi dalam 15 bulan, yang pada gilirannya memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan produksi mereka secara solid pada bulan Juli. Selain itu, perbaikan berkelanjutan di sektor ini mendorong produsen barang untuk menambah staf untuk bulan kedua berturut-turut, meskipun laju penciptaan pekerjaan tetap moderat,” ujar Baluch di situ resminya.

Sedangkan di Indonesia sendiri, PMI Manufaktur Juli 2024 terpantau ambruk dan masuk ke zona kontraksi dengan angka 49,3. Kontraksi ini pertama kali terjadi sejak Agustus 2021 atau hampir tiga tahun terakhir.

Paul Smith, Direktur Ekonomi di S&P Global Market Intelligence, menjelaskan PMI mengalami kontraksi karena penurunan permintaan.

“Pesanan baru dan produksi turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun. Karena itu, para produsen bersikap hati-hati, dengan aktivitas pembelian sedikit dikurangi dan pekerjaan turun pada tingkat tercepat sejak September 2021,” tutur Paul, dikutip dari situs resminya.

S&P menjelaskan menurunnya permintaan disebabkan oleh lesunya pasar. Kondisi ini membuat penjualan turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun. Ekspor menurun meskipun dalam skala yang lebih kecil. Adanya keterlambatan dalam pengiriman juga ikut menekan ekspor.

Hal ini semakin diperparah dengan jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terus bertambah. Pengurangan jumlah karyawan yang dilakukan perusahaan ditujukan agar perusahaan dapat tetap bertahan di tengah kondisi yang tidak pasti dan suku bunga yang tinggi.

Dana Nasabah Aman, 99,94% Rekening di Bank Dijamin LPS

Lembaga Penjamin Simpanan mencatat sebanyak 99,94% rekening atau setara 580,88 juta rekening di bank umum masuk dalam program penjaminan.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa hal itu sebagaimana diamanatkan Undang-Undang LPS Nomor 24 Tahun 2024. 

“99,98% setara 15,38 juta rekening untuk nasabah BPR dan BPRS,” kata Purbaya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8/2024).

Sementara itu, LPS mencatat total nominal simpanan di 106 bank umum per Juni 2024 mencapai Rp8.773 triliun naik 8,48% secara tahunan (yoy). Dari total besaran tersebut, porsi simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp5 miliar yang mencakup 54,0% total simpanan, dengan total Rp4.735,33 triliun. Jumlah itu tumbuh 11,6% yoy.

Sementara itu, tiering simpanan di atas Rp2 miliar hingga Rp5 miliar terhimpun sebesar Rp696,12 miliar per Juni 2024, melesat 5,9% yoy. Kemudian, simpanan Rp1 miliar hingga Rp2 miliar dengan naik 5,2% yoy menjadi Rp528,28 miliar.

Berdasarkan jumlah rekeningnya, nilai rekening dengan tiering nominal di atas Rp5 miliar paling sedikit, yakni 141.018 rekening atau hanya 0,0% dari keseluruhan, dan tumbuh 9% yoy. Lantas, mayoritas dana pihak ketiga (DPK) yang terhimpun berasal dari jumlah minoritas rekening.

Kemudian tiering nominal Rp2 miliar hingga Rp5 miliar sebanyak 218.408 rekening atau 0,0% dan keseluruhan. Tiering nominal Rp1 miliar hingga Rp2 miliar sebanyak 371.741 rekening atau sebanyak 0,1%.

Jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada tiering simpanan di bawah Rp100 juta yang mencakup 98,8% total rekening simpanan, dengan total 577.085.076 rekening. Jumlah itu tumbuh 12,1% yoy.

Namun berdasarkan jumlah dana yang terhimpun, tiering nominal di bawah Rp100 juta hanya mencapai Rp1.057,41 triliun per Juni 2024. Nominal tiering ini hanya tumbuh mini dibandingkan dengan yang lain, yakni 4,5% yoy.

Lebih lanjut, berdasarkan jenis simpanan, jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada jenis tabungan, yakni mencakup 98,1% total rekening simpanan per Juni 2024.

Ini Alasan Kenapa KKP Tak Lagi Bom & Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut upaya peledakan hingga penenggelaman terhadap kapal ikan asing (KIA) yang mencuri ikan di perairan Indonesia banyak mudharatnya, atau merusak dan berbahaya. Sehingga KKP sudah tidak lagi melakukan hal sebagaimana yang dilakukan sebelumnya.


Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono menjelaskan, penenggelaman dan pengeboman kapal hasil tangkapan tersebut memberikan dampak yang kurang baik, terutama terhadap lingkungan, karena menyebabkan pencemaran. Katanya, akibat pengeboman dan penenggelaman itu membuat sampah, minyak, dan oli bertumpahan di laut.


“Jadi kalau yang zaman dulu kan ditenggelamkan kemudian dibom, ternyata ada dampak yang kurang baik. Bahkan kami mendapatkan protes dari lingkungan, pencemaran yang ada. Jadi begitu diledakkan ada sampah di laut, dan tumpahnya minyak-minyak seperti itu. Kemudian kita evaluasi, mudharatnya ternyata lebih banyak, dan biayanya pun tinggi saat kita melakukan penenggelaman maupun pengeboman,” kata pria yang akrab disapa Ipunk dalam Konferensi Pers di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Namun, ia enggan mengungkapkan berapa besaran nilai yang harus dikeluarkan saat melakukan pengeboman dan penenggelaman. Namun, ia menekankan bahwa saat proses pengeboman kapal di laut, pihaknya membawa detonator milik TNI, yang mana saat membawa alat itu sangat riskan.


“Bom itu kan seharusnya tidak untuk digunakan seperti itu. Kebetulan saya sendiri waktu itu juga ikut melakukan penenggelaman dan dibom, membawa detonator itu juga riskan, terus biayanya tinggi. Kalau angkanya itu signifikan lah, nggak bisa kita sebut,” ucapnya.


Ia mengatakan, pengeboman dan penenggelaman kapal itu tak sejalan dengan upaya KKP dalam membersihkan laut dan pesisir melalui program Gencar Bulan Cinta Laut. “Padahal sekarang kita sedang gencar-gencarnya bulan cinta laut. Kita ngambil sampah-sampah itu, masa kita mau nebar sampah di laut, terus oli yang ada di mesin pecah. Jadi laut tercemar,” lanjut dia.


Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono saat ini mengeluarkan kebijakan untuk memanfaatkan kapal hasil tangkapan dengan kegiatan yang lebih produktif, ketimbang harus mengebom dan ditenggelamkan. Seperti menyerahkan kapal hasil tangkapan untuk digunakan sebagai kapal latih lembaga pendidikan kelautan dan perikanan, dan/atau untuk diberikan kepada kelompok nelayan yang kurang mampu.


“Kebijakan Bapak Menteri, memanfaatkan kapal hasil tangkapan untuk digunakan kegiatan yang produktif. Bisa kita hibahkan kepada sekolahan atau pendidikan untuk pelatihan sesuai kelautan perikanan, atau kepada kelompok nelayan yang tidak mampu, yang membutuhkan. Ini akan lebih bermanfaat untuk masyarakat kita,” kata pria yang biasa disapa Ipunk ini.


Ia mengatakan, saat ini masih banyak lembaga pendidikan kelautan dan perikanan Indonesia yang masih belum memiliki kapal untuk praktik langsung di laut. Sehingga, banyak murid dari lembaga pendidikan itu yang hanya mengandalkan teori. Sedangkan dalam praktik di lapangan, menurutnya, berbeda jauh dan tidak semudah apa yang disampaikan dalam teori.


“Jadi banyak jurusan kelautan perikanan di Indonesia itu yang hanya teori. Nah ketika ada kapalnya ini mereka bisa melakukan praktek di laut. Kemudian mereka bisa melakukan evaluasi, ternyata teori dengan praktek itu bedanya jauh. Tidak semudah apa yang disampaikan di situ. Secara teori mungkin mengambil ikan, gelar jaring, tarik, dapat. Tapi ada variabel lain, mereka bilang ada musim, kemudian ada alat tangkap yang mempengaruhi, ada juga teknologi, bahkan SDM itu juga mempengaruhi. Di sini lah edukasi disebut bisa ditanamkan di lembaga pendidikan terkait, dengan pemanfaatan kapal-kapal hasil tangkapan kami,” jelasnya.


Adapun untuk alur penyerahannya, kata Ipunk, Ditjen PSDKP KKP mengajukan permohonan pemanfaatan kapal tersebut ke Kejaksaan Agung RI. Selanjutnya, dari Kejaksaan Agung RI menyerahkan kepada Ditjen PSDKP. Kemudian, kami menyerahkan kepada lembaga pendidikan.


“Ada beberapa lembaga pendidikan yang kami berikan tersebut, digunakan untuk edukasi,” pungkasnya.

Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan KKP, Drama Panca Putra; Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan KKP, Halid K. Jusuf; Direktur Jenderal PSDKP KKP, Pung Nugroho Saksono; Sekretaris Ditjen PSDKP KKP, Suharta; Direktur Penanganan Pelanggaran KKP, Teuku Elvitrasyah; Plt. Direktur Pengendalian Operasi Armada, Saiful Umam dalam Konferensi Pers di Kantor KKP, Jumat (2/8/2024).

Investor Saham RI Tembus Jutaan Tapi Malas Transaksi, Gak Punya Uang?

Jumlah investor aktif di bursa saham semakin berkurang. Kembalinya kebijakan work from office (WFO) dan menariknya  instrumen kripto membuat investor aktif bursa saham menurun.

Investor aktif bursa sempat melonjak saat masa Covid-19 karena masyarakat Indonesia tidak dapat melakukan banyak aktivitas di luar rumah dan banyak kehilangan pekerjaan. Mereka kemudian mulai mengenal dan belajar investasi serta mencari uang di pasar modal Indonesia termasuk saham hingga reksadana.

Berdasarkan catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 13,07 juta pada bulan Juni 2024. Angka ini melonjak 427,1% dibandingkan sebelum pandemi atau 2019 yang hanya 2,48 juta orang.

Peningkatan jumlah investor di pasar modal Indonesia justru tidak sejalan dengan investor yang aktif terutama di pasar saham Indonesia.

Diketahui berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) jumlah investor investor saham per Juni 2024 tercatat 5,78juta dimana total investor saham aktif hanya 21,01% nya saja atau sebesar 1,22 juta investor saham.

Persentase jumlah investor aktif pada Juni 2024 lebih kecil dibandingkan pada Juni 2023 yang tercatat 23,56% investor saham aktif dari total investor saham.

Bahkan pada 2021 persentase investor aktif mencapai 48,55%. Jika dibandingkan dengan periode Juni 2024 yang hanya mencatat kan persentase investor saham aktif 21,01% dari keseluruhan total investor saham aktif, maka angka tersebut turun 57% dari angka 2021.

Penurunan investor aktif sebagian karena mereka yang pada masa Covid-19 mulai aktif kembali bekerja dan melakukan investasi jangka panjang kini mulai bekerja atau kembali kepada kebijakan work from office (WFO) sehingga tidak selalu memiliki cukup waktu bertransaksi setiap harinya.

Hal ini terlihat dari turunnya jumlah dan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia. Dimana per Februari 2024 tingkat pengangguran terbuka (TPT) sudah berada di angka 4,82% atau sebesar 7,19 juta pengangguran. Angka ini mampu turun dari TPT 5% yang telah bertahan pada tahun 2022 hingga 2023.

Selain itu kebijakan full call auction (FCA) bagi saham yang masuk di papan pemantauan khusus, juga mendorong berkurangnya investor saham yang aktif.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons ajakan mogok investor terkait adanya kebijakan FCA.

“Kami sadari bahwa ini mungkin 9 bulan sosialisasi masih kurang. Kita tetap harus sosialisasi, bahwa dengan papan pemantauan khusus investor terlindungi. Investor yang sudah punya saham Rp50 bertahun-tahun itu bisa keluar atau masuk dari papan pemantauan khusus ini sekarang,” ujar Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, dalam press conference RDK OJK, Senin (10/6/2024).

Selain itu, berkurangnya investor saham aktif disebabkan oleh pindahnya sebagian investor saham ke kripto. Kini investor kripto dalam negeri terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 20,24 juta per Juni 2024. Nominal transaksi kripto pun juga melonjak sekitar 345% secara tahunan (yoy) di level Rp301,75 triliun per Juni 2024.

Return yang lebih tinggi dan tidak terbatas di dunia kripto mendorong sebagian investor saham beralih ke instrument yang lebih beresiko seperti kripto dengan high risk high return.

Bukan Rp10.000/Liter, Ini Harga Asli BBM Pertalite di Agustus

Foto: Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan mobil di SPBU Vivo Tebet Barat, Jakarta, Sabtu (21/1/2023). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak melakukan penyesuaian harga produk BBM non subsidi. Penyesuaian harga tersebut berlaku sejak awal Agustus 2024.

Misalnya produk BBM baru milik PT Vivo Energy Indonesia yakni Revvo 90 dengan nilai oktan (RON) 90. Harga Revvo 90 atau setara Pertalite ini sekarang dibanderol dengan harga Rp 12.900 per liter dari yang sebelumnya Rp 12.300 per liter.

Meski demikian, untuk harga produk BBM jenis Pertalite milik Pertamina sejauh ini belum ada perubahan dan masih dipatok di level Rp 10.000 per liter. Hal itu membuat produk Pertalite masih lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya. Sejauh ini PT Pertamina hanya melakukan penyesuaian harga pada BBM jenis non subsidi.

Jenis BBM non subsidi yang mengalami kenaikan yaitu Pertamax Green (95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite (CN 51), dan Pertamina Dex (CN 53). Keempat jenis BBM non subsidi tersebut rata-rata naik sekitar Rp 300 hingga Rp 1.100 per liter.

Secara rinci, harga Pertamax Green (95) naik dari sebelumnya Rp 13.900 per liter menjadi Rp 15.000 per liter, harga BBM Pertamax Turbo (RON 98) naik dari semula Rp 14.400 menjadi Rp 15.450. Kemudian Dexlite dari semula Rp 14.550 per liter, naik menjadi Rp 15.350 per liter, Pertamina Dex dari semula Rp 15.350 per liter naik menjadi Rp 15.650 per liter.

Berikut Daftar Harga BBM Pertamina di DKI Jakarta mulai 2 Agustus 2024:

BBM Pertamina DKI Jakarta:

Solar Subsidi: Rp 6.800/liter

Pertalite: Rp 10.000/liter

Pertamax: Rp 12.950/liter

Pertamax Green 95: Rp 15.000/liter

Pertamax Turbo: Rp 15.450/liter

Dexlite: Rp 15.350/liter

Pertamina Dex: Rp 15.650/liter

BBM Shell:

Shell Super (RON 92): Rp14.520/liter

Shell V Power (RON 95): Rp15.370/liter

Shell V Power Diesel: Rp 15.810/liter

Shell Diesel Extra: Rp15.480/liter (hanya di Jawa Timur)

Shell V-power Nitro: Rp15.600/liter (kecuali di Jawa Timur)

BBM BP-AKR:

BP Ultimate: Rp 15.370/liter

BP 92: Rp 13.850/liter

BP diesel: Rp 15.480/liter (hanya di Jawa Timur)

BP Ultimate Diesel: Rp 15.810/liter (hanya di Jawa Timur)

BBM Vivo:

Revvo 95: Rp15.150/liter

Revvo 92: Rp14.320/liter

Revvo 90: Rp 12.900/liter

Laba Bukit Asam (PTBA) Turun 26,76% Juni 2024

Foto: Dok PTBA

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 26,76% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 2,03 triliun. 

Hal tersebut utamanya disebabkan oleh lonjakan beban pokok pendapatan yang tidak diikuti oleh pendapatan perusahaan. 

Mengutip laporan keuangan PTBA, pendapatan perusahaan tumbuh 4,16% yoy menjadi Rp 19,64 triliun. Akan tetapi beban pokok pendapatan melesat 10,02% yoy menjadi Rp 16,24 triliun. Alhasil laba bruto merosot 16,96% yoy menjadi Rp 16,24 triliun. 

Pendapatan PTBA ditopang oleh penjualan batu bara yang berkontribusi 98,72% atau senilai Rp 19,39 triliun. Bisnis utama perusahaan ini tumbuh 4,29% yoy. 

PLN dan MIND ID tercatat sebagai penyerap batu bara PTBA yang memiliki transaksi lebih dari 10% terhadap total pendapatan. PTBA melaporkan penjualan batu bara kepada PLN senilai Rp 6,54 triliun, naik 49,67% yoy. Kemudian pada periode yang sama penjualan kepada MIND ID turun 18,11% yoy menjadi Rp 1,83 triliun. 

Sementara itu, beban biaya produksi naik 11,65% yoy menjadi Rp 12,81 triliun. 

Adapun per Juni 2024, perusahaan mencatatkan aset sebesar Rp38,39 triliun. Aset ini turun dari akhir tahun 2023 sebesar Rp38,76 triliun.

Sementara posisi liabilitas PTBA sebesar Rp18,87 triliun. Adapun ekuitasnya tercatat sebesar Rp19,52 triliun di semester 2 tahun 2024.

Suku Bunga AS Siap Turun di September 2024, Bos BI Bagus

Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Sinyal Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed yang berpotensi mulai menurunkan suku bunga acuannya pada September 2024 mendapat respons dari Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI)

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, sinyal kuat itu sudah sesuai dengan ekspektasi. Namun, ia menekankan, BI masih memegang prinsip cara pandang konservatif yang memperkirakan penurunan suku bunga The Fed baru akan terjadi mulai Desember 2024.

“Ini sudah sesuai ekspektasi kita sih ya, pokoknya kita kan juga sudah antisipasi bahwa The Fed akan turunkan suku bunga, ekspektasi kita memang lebih konservatif di Desember,” ucap Destry di kawasan Jakarta Convention Center, Kamis (1/8/2024).

Meski begitu, Destry menekankan, bila The Fed betul-betul bisa merealisasikan penurunan suku bunga lebih cepat dari perkiraan konservatif BI, tentu efeknya akan lebih baik bagi perekonomian domestik. Sebab, Bank Sentral Eropa juga sudah mulai menurunkan suku bunga acuannya.

“Kalau misalnya The Fed bisa cepat turunin di September ya mestinya bisa lebih bagus ya, jadikan situasi high for longer nya bisa secara bertahap bisa turun,” tegasnya.

“Apalagi Eropa kan sudah turunin suku bunga, pasti bagus lah, insya Allah buat Indonesia lebih bagus,” ungkap Destry.

Sebagaimana diketahui, Bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%. Namun, The Fed memberi sinyal kuat akan memangkas suku bunga pada pertemuan September mendatang.

The Fed kembali menahan suku bunga selama delapan pertemuan beruntun setelah berakhirnya rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (1/8/2024).

The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, Maret 2024, Mei 2024, Juni 2024, dan Agustus 2024.

Berbeda dengan rapat FOMC sebelumnya, The Fed pada rapat bulan ini lebih memberi sinyal jelas soal pemangkasan suku bunga mulai September mendatang. Dalam pernyataannya, The Fed menjelaskan jika inflasi kini sudah mengarah kepada target sasaran mereka di kisaran 2%.

“Dalam beberapa bulan terakhir ada kemajuan lebih lanjut menuju target inflasi 2%. Jika syarat tersebut terpenuhi, kebijakan pemangkasan suku bunga bisa menjadi opsi pada pertemuan berikutnya di September,” kata Chairman The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers usai rapat FOMC, dikutip dari CNBC International.

Pemangkasan suku bunga diperkirakan sebesar 25 bps. Powell menegaskan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps belum ada dalam bayangan The Fed.

“Saya tidak ingin menjelaskan terlalu spesifik soal apa yang akan kami lakukan, tetapi itu (pemangkasan 50 bps) bukan sesuatu yang kami pertimbangkan saat ini,” katanya.

10 Emiten “Sejuta Umat”, Pemegang Sahamnya Hampir 3 Juta

Foto: Infografis/4 Bank Terbaik Penopang Ekonomi RI 2023/Aristya rahadian

Jumlah investor PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tembus lebih dari setengah juta per Juni 2024. Hal ini menunjukkan bahwa BRI sebagai perusahaan dengan pemegang saham terbanyak se-Indonesia.

Melansir dari RTI Business, pemegang saham bank pelat merah itu kini tembus 545.545 per 30 Juni 2024. Jumlah itu terus bertambah sejak Februari 2024.

Jumlah itu telah bertambah 27.691 investor dari Mei 2024. Sedangkan pada Mei, telah bertambah 70.042 investor dari bulan April yang sebanyak 447.812 investor BBRI. Sementara pada Maret, jumlah investor BBRI sebanyak 349.827. Pertambahan investor dari Maret ke April sebanyak 97.985 investor BBRI. Tercatat pada Februari, jumlah investor saham BBRI sebanyak 333.291, dan telah bertambah 16.536 ke bulan selanjutnya.

Investor BBRI telah mengalami pertambahan yang signifikan, tercermin dari akhir tahun lalu sebanyak 331.957 investor. Artinya, sepanjang tahun ini, investor BBRI bertambah 213.588 atau sekitar 64,34% jika dibandingkan posisi akhir tahun lalu.

Jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya pun, BBRI memiliki jumlah investor meninggalkan emiten lainnya dengan investor baik domestik maupun luar negeri yang besar.

BBRI menjadi emiten “sejuta umat” mengalahkan PT Bank Central Asia (BBCA), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
Jumlah pemegang saham 10 emiten tersebut menembus 2,614 juta atau 20,2% dari total investor di bursa saham RI, baik institusi atau individual yang berjumlah 12,94 juta perMei 2024.

BBRI menjadi saham primadona masyarakat Indonesia karena tak lepas dengan performa yang apik setiap tahunnya.

Bahkan pada semester I-2024, BBRI telah berhasil mencetak laba bersih Rp29,9 triliun.

Pencapaian positif BRI ditopang pendapatan bunga bersih sebesar Rp69,93 triliun, naik 6,7% year on year/yoy dari setahun sebelumnya Rp65,54 triliun, penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp1.336,78 triliun, tumbuh 11,2% yoy pada periode Juni 2024 dengan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tercatat sebesar Rp1.095,64 triliun, atau menyumbang komposisi sebesar 81,95%.

Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah ataunon-performing loan(NPL)grosssebesar 3,21% dan NPL net sebesar 0,86% per Juni 2024. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 211,60%.

Pada penghimpunan dana, BRI berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.389,66 triliun, tumbuh 11,41% yoy. Dengan komposisi dana murah atau current account savings account (CASA) sebesar 63,17%.

Dengan begitu, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI sebesar 86,59% per enam bulan pertama tahun ini.

Aset BRI pun tercatat melonjak 9,54% yoy menjadi Rp 1.977,37 triliun pada semester I-2024.

Selain itu, BRI juga rutin membagikan dividen setiap tahunnya dengan dividend yield yang cukup menarik disertai dengan harga sahamnya yang cukup bersahabat bagi berbagai lapisan masyarakat.

Penyebab Baterai HP Boros Mudah Dikenali, Cek Solusinya

Foto: Infografis/Ponsel Cepat Low Batt? 10 Aplikasi ini “Biang Keroknya”/Arie Pratama

Kapasitas baterai besar kini jadi salah satu daya jual yang ditawarkan merek untuk produk handphone (HP). Meski kapasitasnya sudah dibuat besar, baterai HP kadang cepat habis.

Penyebab baterai cepat habis sebenarnya beragam. Mulai dari layar, aplikasi hingga usia ponsel itu sendiri.

Untuk mengetahui lebih lanjut berikut penyebab baterai handphone cepat habis dan cara memperbaikinya, dikutip dari laman Android Authority, Senin (26/7/2024).

Perkembangan layar smartphone terus terjadi seiring waktu. Ukuran yang makin besar hingga ada ponsel lipat dan layar ganda pada ponsel saat ini. Meski hal itu menambah pengalaman pengguna, namun layar juga membuat smartphone lebih haus daya.

Untuk memeriksa penggunaan baterai masuk ke Pengaturan ponsel. Lalu pilih baterai dan tekan menu tiga titik di sudut kanan atas. Setelah itu klik Battery Usage dan tekan tombol menu tiga titik di sudut kanan atas. Terakhir pilih Show full device usage.

Berikut cara untuk mengurangi penggunaan baterai pada layar HP

Rendahkan kecerahan layar: buat redup kecerahan layar akan membantu menyimpan daya baterai.

Gunakan kecerahan adaptif: dengan begitu pengguna akan mendapatkan kecerahan layar yang sesuai kebutuhan. Di saat bersamaan juga dapat menghemat baterai saat kecerahan tidak diperlukan.

Kurangi screen refresh rate: sejumlah perangjat mendukung layar dengan refresh rate yang tinggi dan terkadang hal ini bisa diatur dalam settings.

Kurangi waktu auto-lock: dengan memperkecil waktunya, layar tidak dalam keadaan menunggu untuk digunakan.

  • Tidak gunakan wallpaper animasi: mungkin ini terlihat bagus, tapi artinya ponsel memutar video setiap saat dan tentunya mengurasi baterai.
  • Gunakan wallpaper hitam: jika layar ponsel berjenis Amoled, wallpaper hitam adalah yang paling hemat daya. Ini karena tidak harus mengaktifkan piksel.
  • Gunakan layar lebih kecil: beberapa ponsel seperti Samsung Galazy Z Fold dan Motorola Razr 5G memiliki layar luar yang lebih kecil. Gunakan layar tersebut lebih sering daripada yang berukuran besar saat tidak perlu menggunakan untuk tampilan yang luas.

Baterai terkuras mencari sinyal

Area dengan penerimaan layanan yang buruk lebih menguras baterai dibandingkan menonton video. Ponsel akan terus menerus berkomunikasi dengan tower terdekat untuk berusaha tetap tersambung setiap saat.

Berikut cara menghemat baterai terkait layar seluler:

  • Ganti operator: keandalan operator bisa tergantung area, kota dan tempat kamu tinggal. Cari tahu keunggulan tiap operator dan bisa yang sekarang bukan yang terbaik, segera ganti.
  • Airplane Mode: fitur ini dapat memaksa antena HP beristirahat. Kamu bisa melakukannya jika koneksi internet sedang buruk.
  • Perluasan jaringan: ada kalanya operator menawarkan perluasan jaringan internet dan memberi sinyal. Pertimbangkan untuk menggunakannya jika akan pergi ke tempat yang layanan naik turun dalam waktu lama.
  • Penguat sinyal: booster ini memang mahal, namun bisa jadi solusi. Produk tersebut memiliki antena luar dam sinyal akan dibagi dalam rumah dengan antena internal.

Aplikasi di latar belakang

Aplikasi tertentu terkenal dapat menguras baterai dengan cepat. Misalnya Youtube, Netflix dan sejumlah layanan streaming lain. Adapula aplikasi yang menghabiskan baterai tanpa penggunaan aktif. Ini terjadi pada Facebook, Messenger, Instagram dan WhatsApp.

Berikut cara memperbaikinya:

  • Hapus aplikasi tak perlu: terkadang kita hanya menggunakan sedikit aplikasi saja pada ponsel. Sementara aplikasi selalu aktif di latar belakang dan menguras baterai. Lakukan pembersihan dan hapus aplikasi yang tidak perlu untuk menghindari baterai cepat habis.
  • Hentikan aplikasi yang bekerja di background: caranya dengan membuka pengaturan lalu apps & notifications. Pilih Select the app masuk ke Advanced, lanjutkan ke Battery. Terakhir ke Background restriction dan masuk menuju Restrict.
  • Tutup aplikasi: sejumlah aplikasi dapat berperilaku tidak semestinya yang berakibat bisa menguras baterai. Sebaiknya tutup atau matikan aplikasi ini, caranya dengan buka Settings lalu ke Apps & notifications. Terakhir pilih Select the app dan tekan Force stop.
  • Gunakan ponsel dengan bijak: terkadang kita mengatakan ingin masa pakai baterai lebih lama. Namun di sisi lain masih menggunakannya untuk bermain game, menonton film, bahkan menghabiskan waktu berjam-jam di jejaring sosial.

Usia ponsel yang makin tua

Baterai smartphone mulai kehilangan kinerjanya seiring berjalannya waktu dan juga panas yang konstan. Usia jadi alasan utama masa pakai baterai semakin pendek. Sebab, kapasitas baterai bisa terpitong satu atau dua detik setiap kamu mengisinya. Ini cara memperbaikinya:

  • Beli ponsel baru: tidak ada yang dapat dilakukan lagi kecuali membeli perangkat baru.
  • Mengganti baterai: jika menggunakan baterai yang dapat dilepas, kamu bisa menggantinya dengan yang baru. Bila baterai ponsel tipe yang tidak bisa dilepas, dapat menggantinya dengan membuka ponsel namun memerlukan sejumlah pengetahuan teknis dan ada resiko dibalik semuanya.

Masalah baterai lainnya

Selain masalah yang banyak ditemukan terkait baterai HP cepat habis, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan:

  • GPS, Wifi dan Bluetooth: Ketiganya menggunakan baterai meski hanya sedikit saja. Matikan saat tidak diperlukan dan ini bisa membantu masa pakai baterai.
  • Kamera: mengambil foto dan video bisa membutuhkan banyak energi. Hindari menggunakannya lebih sering.
  • Suhu dingin: suhu yang dingin bisa berdampak pada daya baterai. Roger Gurney, pemilik Arctic Tech Solution mengatakan baterai lithium-ion berhenti mengeluarkan listrik saat cuaca sangat dingin. Solusi terbaik tetap jaga ponsel dekat dengan kamu agar suhu tubuh membuatnya tetap hangat.
  • Tetap up-to-date: pembaruan software biasanya akan memasukkan peningkatan masa pakai baterai. Sebaiknya perbarui ponsel ke software terbaru segera.
  • Pengisi daya portabel: paket baterai yang bagus dapat membuat daya tahan baterai lebih lama tanpa harus sering di charge.